Sponsored

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Total Tayangan Halaman

Kok cepat "keluar?"

Kamis, 21 Januari 2010



Angela, sebut saja begitu, mengeluh kepada Vanda sahabatnya, “Bagaimana mau menikmati? wong baru sebentar saja sudah muncrat!” ujar Angela. “Sabar.. namanya juga pengantin baru” jawab Vanda mencoba meredam kekesalan sahabatnya. “Pengantin baru apaan, aku kan sudah 1 tahun menikah!” jawab Angela kesal.


Obrolan semacam itu mungkin sering terdengar dari para wanita yang sudah berumahtangga. Ejakulasi dini merupakan disfungsi seksual yang banyak dialami pria, di samping disfungsi ereksi. Tetapi pada awalnya banyak pria yang mengalami ejakulasi dini tidak menyadari bahwa itu termasuk gangguan fungsi seksual. Mereka hanya merasa dan mengeluh pada dirinya sendiri, mengapa ejakulasinya terlampau cepat terjadi. Bahkan ketika pasangannya mengeluh, mungkin mereka hanya menjawab bahwa memang begitu keadaannya.

Menurut informasi yang ada, sekitar 50% keluhan ejakulasi dini terjadi pada kaum muda dan 1 dari 3 pria dewasa melaporkan bahwa ejakulasi mereka lebih cepat daripada yang mereka harapkan. Pada pria yang telah menikah, 30-40 % mengalami ejakulasi dini. Banyak pria yang akhirnya mengalami kesulitan dalam mencapai dan mempertahankan ereksi juga diawali dari kondisi ejakulasi dini yang lama dan tidak diobati.

Apakah ejakulasi dini itu?

Ada beberapa pengertian yang dianut oleh para ahli mengenai ejakulasi dini:

1. Batasan ejakulasi dini didasarkan pada waktu tertentu ketika terjadi ejakulasi.

2. Ejakulasi dini ditentukan oleh berapa kali seorang pria mampu melakukan gerakan ketika berhubungan seksual sebelum terjadi ejakulasi. Ada yang menggolongkan ejakulasi dini kalau ejakulasi terjadi kurang dari 20 kali goyangan.

3. Ejakulasi dini diartikan sebagai ketidakmampuan menahan ejakulasi sampai pasangannya mencapai orgasme.

4. Ejakulasi dini ditentukan oleh mampu tidaknya pria mengendalikan ejakulasi agar terjadi sesuai dengan keinginannya.

Tampaknya pengertian keempat yang kini lebih dapat diterima. Berdasarkan pengertian yang keempat, maka ejakulasi dini berarti ketidakmampuan mengontrol ejakulasi sehingga terjadi dalam waktu singkat, yang tidak sesuai dengan keinginannya, paling sedikit 50% dari kesempatan melakukan hubungan seksual, dengan syarat tidak ada gangguan seksual pada istri.

Gangguan ini terjadi bervariasi mulai dari yang ringan, sedang, sampai berat. Ejakulasi dini ringan berarti ejakulasi terjadi setelah hubungan seksual berlangsung singkat, hanya beberapa kali gesekan. Pada ejakulasi dini sedang, ejakulasi terjadi setelah terjadi masuknya penis ke dalam vagina. Sedang pada ejakulasi dini berat, hubungan seksual tidak sempat berlangsung karena ejakulasi terjadi sebelum berlangsung penis masuk ke dalam vagina. Ejakulasi terjadi begitu penis menyentuh kelamin wanita bagian luar. Bahkan sebagian kecil pria dengan ejakulasi dini berat sudah mengalami ejakulasi sebelum penisnya menyentuh kelamin wanita bagian luar.

Tetapi apapun jenis ejakulasi dini yang terjadi, pria yang mengalaminya sama merasa tidak puas karena ejakulasi terjadi dalam waktu sangat singkat di luar kehendaknya sehingga hubungan seksual harus berakhir. Di pihak lain, wanita pasangannya juga sama, merasa tidak puas.

Penyebab ejakulasi dini

Ada beberapa teori penyebab ejakulasi dini:

1. Ejakulasi dini dapat disebabkan suatu gangguan yang bersifat psikofisiologik. Ada beberapa masalah yang melatar belakangi terjadinya ejakulasi dini, yaitu hubungan suami istri yang tidak harmonis, perasaan tidak senang terhadap pasangannya, dan rasa takut terhadap wanita.

2. Kecemasan juga berperan penting dalam proses ejakulasi dini karena masalah tersebut acapkali merupakan bagian dari situasi dan hampir semua penderita dapat mengendalikan ejakulasi selama masturbasi. Hubungan seksual terlarang dan takut diketahui orang lain mendorong kecemasan. Adanya ketidakpuasan partner seksual juga akan menambah kecemasan yang ujungnya akan memperparah ejakulasi dini.

3. Kebiasaan mencapai orgasme dan ejakulasi secara tergesa-gesa sebelumnya. Misalnya suka masturbasi atau onani dengan tergesa-gesa.

4. Kurang berfungsinya serotonin, suatu bahan neurotransmitter yang berfungsi menghambat ejakulasi.

5. Gangguan kontrol syaraf yang mengatur peristiwa ejakulasi (hipersensitivitas refleks ejakulasi). Pria dengan disfungsi ereksi pada umumnya mengalami ejakulasi dini. Sebaliknya, pria dengan ejakulasi dini pada akhirnya dapat mengalami disfungsi ereksi.

Berbeda dengan disfungsi ereksi, pria yang mengalami ejakulasi dini mampu mencapai ereksi dan melakukan hubungan seksual walaupun ejakulasinya terlampau cepat terjadi. Hanya pada ejakulasi dini yang berat, hubungan seksual tidak sempat berlangsung karena ejakulasi sudah terjadi sebelum penis masuk ke vagina. Pada disfungsi ereksi, hubungan seksual tidak dapat berlangsung karena ereksi terganggu, atau kalaupun sempat berlangsung, segera terhenti karena ereksi hilang.

Dampak ejakulasi dini

Apapun jenis berat-ringannya, yang pasti ejakulasi dini mengakibatkan hubungan seksual berlangsung tidak harmonis. Pada ejakulasi dini, ketidakharmonisan bahkan disebabkan karena ketidakpuasan pada kedua belah pihak. Pria yang mengalami ejakulasi dini merasa tidak puas karena hubungan seksual berlangsung sangat singkat di luar kehendaknya. Walaupun dapat mencapai orgasme, pria yang mengalami ejakulasi dini juga merasa sangat kecewa karena tidak mampu memberikan kepuasan seksual kepada pasangannya. Apalagi kalau pasangannya mengungkapkan kekecewaan dalam bentuk reaksi yang menyalahkan penderita.

Lebih jauh, reaksi yang muncul adalah perasaan takut atau khawatir setiap akan melakukan hubungan seksual. Perasaan ini justru akan semakin memperburuk keadaan ejakulasi dini. Jika keadaan ini terus berlangsung, maka pada akhirnya pria tersebut dapat mengalami disfungsi ereksi.

Wanita yang mempunyai pasangan mengalami ejakulasi dini pada umumnya tidak dapat mencapai orgasme karena hubungan seksual segera berakhir. Kekecewaan yang muncul selanjutnya dapat berubah menjadi kejengkelan disertai perasaan takut setiap akan melakukan hubungan seksual. Akibat lebih jauh dapat berupa hilangnya dorongan seksual dan dispareunia (nyeri saat berhubungan seksual).

Perlu anda ketahui, sebenarnya ejakulasi dini tidak menunjukkan adanya gangguan pada sperma, artinya, pria yang mengalami ejakulasi dini tidak berarti mengalami gangguan sperma. Jadi ejakulasi dini bukan petunjuk bahwa pria itu mengalami gangguan sperma. Juga tidak menyebabkan kemandulan pada pria.

Tapi pada ejakulasi dini yang berat, dapat juga terjadi hambatan kehamilan karena sperma tidak sempat masuk melalui vagina akibat ejakulasi yang terjadi sebelum hubungan seksual berlangsung. Hambatan kehamilan menjadi masalah baru lagi yang semakin memperburuk masalah yang timbul akibat ejakulasi dini.

Cara mengatasi ejakulasi dini

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi ejakulasi dini. Pertama, dengan sex therapy. Kedua, menggunakan obat untuk mengontrol ejakulasi. Ketiga, dengan operasi syaraf. Cara pertama dan kedua banyak dilakukan dan memberikan hasil yang cukup baik. Tetapi cara ketiga walaupun pernah dilakukan di negara tertentu, sampai kini ternyata tidak populer dan tidak banyak digunakan.

Sex therapy, yang dilakukan untuk mengontrol ejakulasi dilakukan dengan bantuan istri. Pada dasarnya cara ini dilakukan melalui beberapa langkah.

- Langkah pertama, istri melakukan masturbasi terhadap suami yang menderita ejakulasi dini dengan posisi suami berbaring terlentang, sampai suami merasa ingin orgasme dan ejakulasi.

- Langkah kedua, pada saat suami merasa ingin orgasme dan ejakulasi, istri melakukan penekanan pada penis dengan menggunakan ibu jari, telunjuk, dan jari tengah, selama beberapa detik untuk menghambat terjadinya ejakulasi.

- Langkah ketiga, istri melakukan masturbasi terhadap suami sampai terjadi ereksi yang cukup, lalu segera memasukkannya ke dalam vagina dalam posisi istri di atas suami tanpa melakukan gerakan. Bila suami merasa akan ejakulasi, istri segera mengangkat tubuhnya dan melakukan penekanan pada penis seperti pada langkah kedua. Selanjutnya rangsangan dengan masturbasi diulang lagi, dan dilanjutkan dengan hubungan seksual seperti di atas.

- Langkah keempat, dilakukan setelah beberapa hari melakukan latihan di atas. Pada langkah ini, suami diizinkan melakukan tekanan untuk mempertahankan ereksinya selama melakukan hubungan seksual dengan posisi istri di atas.

- Langkah kelima dilakukan bila suami sudah lebih mampu mengontrol ejakulasi. Pada langkah ini pasangan dapat melakukan hubungan seksual dengan posisi samping. Kalau dengan posisi ini suami mampu menahan ejakulasi, maka hubungan seksual dapat dilakukan dalam posisi suami di atas.

Latihan tersebut diharapkan tetap dilakukan selama 6-12 bulan setelah itu dan kapan saja bila diperlukan. Tetapi cara ini tidak selalu mudah dilakukan karena beberapa alasan, yaitu ketertutupan pihak pria terhadap istrinya, tiadanya komunikasi dan kerjasama suami istri dalam masalah seksual, dan perasaan enggan atau malas melakukan latihan karena harus membuang waktu dan dianggap tidak praktis.

Bisa juga dilakukan tips-tips dibawah ini:

1. Arahkan pikiran dan konsentrasi, hindari kecemasan. Arahkan pikiran Anda pada sesuatu yang tidak ada sangkut pautnya dengan sex saat berhubungan badan. Bisa juga sambil memikirkan hal yang Anda tidak sukai. Hal ini akan mengurangi rangsangan yang diterima. Jauhkan juga rasa cemas dan khawatir.

2. Mengurangi sensitivitas pada kepala penis. Gunakan kondom, cream, atau alat bantu seks lainnya yang dapat mengurangi rangsangan yang diterima oleh pihak pria. Pilihlah kondom yang berjenis tebal atau gunakanlah 2-3 lapis kondom sekaligus (kondom pertama digunakan hingga 1/4 bagian menutupi penis, kondom ke- 2 dipakai 1/2 bagian menutupi penis dan kondom ke-3 menutupi seluruh penis). Dengan cara ini sensitivitas kepala penis/ glands penis akan sedik
it berkurang dan sensasi kondom lapis 3 tersebut akan terasa nikmat bagi istri anda.

3. Tekhnik cabut. Ketika si laki-laki akan orgasme buru-buru dicabut tepat pada waktunya, jangan sampai sperma keluar semua. Tehnik ini diperlukan peran serta istri agar dapat berhasil.

4. Teknik Squeeze (merupakan bagian dari Sex therapy). Saat akan terjadi ejakulasi, sang suami harus segera memberitahukan kepada istri agar istri segera menekan bagian bawah glands penis/kepala penis dengan jempol jari tangan hingga menyumbat aliran ejakulasi sperma sampai selesai fase ejakulasi. Atau dengan menekan pangkal penis dengan jempol jari tangan. Tekanan dari jempol jari tangan ini akan mencegah aliran cairan mani/semen keluar.

5. Posisi yang tepat. Carilah posisi-posisi hubungan intim yang biasanya dapat Anda nikmati dalam waktu yang lama. Pakailah posisi tersebut di awal permainan agar Anda dapat tahan lama dan pasangan Anda bisa orgasme atau keluar lebih dahulu.

6. Foreplay lebih lama. Lakukan pemanasan/foreplay lebih lama hingga istri Anda benar-benar terangsang (bila perlu hingga orgasme), sehingga walaupun Anda ejakulasi dalam waktu yang cepat tetapi istri Anda juga sudah terpuaskan.

Cara pengobatan ejakulasi dini yang lain ialah dengan menggunakan obat yang berkhasiat mengontrol ejakulasi. Ada beberapa jenis obat yang dapat mengontrol ejakulasi. Tetapi mengingat obat tersebut mempunyai efek samping, maka penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter.
Read more ...

Makanan peningkat Libido

Jumat, 15 Januari 2010


KOMPAS.com - Belakangan ini Anda merasa sulit untuk membangkitkan mood bercinta yang biasanya membara? Coba tambahkan menu-menu makanan ini dalam daftar makanan Anda untuk meningkatkan libido.

Apel
Sebutir apel per hari bisa mengusir napas yang berbau tidak sedap. Karenanya si dia akan lebih berani berada dekat dengan Anda.

Asparagus
Sayuran yang satu ini kaya akan vitamin E, nutrisi penting untuk membangun hormon.

Pisang
Buah ini kaya akan bromelain, yakni enzim yang diperkirakan mampu mendorong libido pria. Tak suka rasa pisang? Nanas bisa menjadi alternatif pilihan yang lain.

Seledri
Sayuran jenis ini kaya akan androsterone, sebuah hormon yang dilepaskan pada keringat pria, yang membuat seorang wanita merasa turn on.

Bawang putih
Ketika Anda sudah makan apel untuk mengurangi napas berbau tidak sedap, bawang putih bisa membuat napas Anda menjadi kebalikannya. Tapi, tumbuhan yang satu ini bisa meningkatkan aliran darah ke organ seksual, sehingga membuat Anda (dan dia) lebih bergairah.

Oyster (Tiram)
Makanan yang satu ini memang sudah terkenal menjadi pembangkit gairah seksual. Konon Cassanova, si pencinta ulung akan membuat wanitanya bergairah dengan makanan ini.

Namun perlu diingat, bahwa seksualitas adalah sebuah proses kompleks yang bisa terpengaruh oleh banyak faktor. Namun, memiliki gairah seksual yang rendah bukanlah sebuah masalah besar jika tak ada latar belakang seksual di baliknya dan Anda sudah merasa cukup puas dengan tingkat aktivitas seksual Anda.
Read more ...

Jangan takut menikmati sex saat hamil

Senin, 11 Januari 2010



Ada bermacam-macam kebutuhan biologis manusia, salah satunya adalah kebutuhan untuk melakukan hubungan seks. Yang dimaksud pada artikel ini adalah hubungan seks yang dilakukan oleh dua orang dengan jenis kelamin berbeda. Hubungan seks diibaratkan seperti suatu kegiatan olahraga yang membutuhkan tenaga dan otak yang fit serta stabil. Hubungan seks yang hebat dapat bergantung dari tempat dilakukannya seks, apakah tempat yang romantis maupun rada ”gila”, penunjang dan saran seperti pemakaian minyak, serta yang terakhir yaitu waktunya.

Persoalan mengenai seks sering kali sudah kita dengar. Saat ini kita akan membahas tentang aktivitas seks yang dilakukan pada waktu kehamilan.

Hal pertama yang dibahas, apakah seks aman dilakukan pada waktu hamil?

Yang dimaksud aman disini tentunya adalah keamanan buat si jabang bayi karena seks yang dilakukan pada waktu hamil tidak hanya melibatkan kedua pasangan namun juga pihak ketiga yaitu si jabang bayi. Untuk itu, hal pertama yang harus kita tahu adalah sudah sampai memasuki stadium mana kehamilan tersebut.

Kehamilan yang tidak beresiko jika dilakukan hubungan seks adalah kehamilan yang mempunyai resiko kecil untuk terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti keguguran ataupun kelahiran prematur.

Aktivitas seks pada masa kehamilan tidaklah menjadi sebuah keharusan, namun terkadang ibu membutuhkan suatu fluktuasi hormonal pada waktu ia mengandung. Akan tetapi, banyak wanita hamil yang merasa tidak nyaman dalam berhubungan seksual karena tubuhnya yang membesar. Kebanyakan wanita kehilangan sensasi berhubungan seksual pada saat tingkat kehamilan akhir karena sudah memasuki masa untuk melahirkan dan persiapan menjadi orang tua baru.

Perlu pembicaraan yang intensif mengenai cara berhubungan seks seperti berciuman, pelukan yang tidak mengganggu, ataupun posisi yang nyaman diantara pasangan tersebut.

Hubungan seks yang tidak aman dan pantang dilakukan

Ada hal yang pantang dilakukan dalam hubungan seks di masa kehamilan:
Meniup udara ke dalam vagina pada saat melakukan oral seks. Udara yang ditiupkan dapat menyebabkan terjadinya emboli udara yang berbahaya buat ibu dan si jabang bayi.
Melakukan hubungan seks dengan pasangan yang memiliki penyakit menular seksual seperti herpes, bakterial, kutil genital ataupun positif HIV (Human Immunodeficiency Virus). Penyakit seperti ini akan berakibat fatal untuk janin.

Selain itu, sebaiknya hubungan seks tidak dilakukan pada kehamilan resiko tinggi seperti dibawah ini:
- Riwayat keguguran
- Riwayat premature (lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu) atau gejala yang menunjukkan terjadinya kelahiran premature seperti kontraksi uterus
- Pendarahan dalam vagina yang tidak bisa dicari penyebabnya
- Cairan amnion (cairan yang melindungi bayi dari trauma) yang kurang
- Plasenta previa (kondisi dimana plasenta menutup serviks/jalan lahir)
- Serviks yang lemah dan dilatasi premature
- Kehamilan kembar.

Jika tidak terdapat hal-hal diatas, pasangan yang membutuhkan hubungan seksual dapat tetap melakukannya karena pada dasarnya seks pada waktu hamil tidak akan mengganggu janin. Janin dilindungi oleh banyak barrier seperti kantong amnion (kantong yang menampung cairan amnion dan janin), dinding yang tebal, lapisan mukus tebal yang mampu melawan infeksi.

Pada saat berhubungan seksual, penis akan kontak dengan janin. Orgasme tidak akan mengganggu kehamilan karena kontraksi yang terjadi pada waktu orgasme berbeda dengan kontraksi pada saat kelahiran. Semen mempunyai zat kimia yang mampu menstimulasi kontraksi sehingga bisa berakibat terjadinya kehamilan premature. Jadi, jika tidak ada pemenuhan kebutuhan seks yang mendesak sebaiknya seks tidak dilakukan pada waktu kehamilan.


Bagaimana menikmati seks pada saat kehamilan?

Dalam melakukan hubungan seksual turut melibatkan fisik dan emosi individual dari setiap pasangan. Aktivitas seks pada waktu hamil merupakan hal yang berbeda dan seringkali menantang untuk dilakukan. Aktivitas seks ini dapat menimbulkan sensasi yang berbeda bagi setiap pasangan. Beberapa wanita bisa mencapai klimaks lebih cepat daripada biasanya, lebih menikmati, dan dapat terjadi beberapa kali. Pada beberapa pria, istri yang hamil terlihat lebih seksi.

Akan tetapi, ada pula yang tidak menyukai kegiatan seks pada waktu hamil dan menimbulkan suasana yang tidak erotis. Hal ini biasanya disebabkan oleh perubahan biologis yang menurunkan keinginan untuk melakukan hubungan seksual.

Ada baiknya kita mengetahui perubahan biologis yang terjadi selama kehamilan

Trimester pertama: Lemas, sering mual dan muntah, sehingga aktivitas seks menjadi tidak nyaman pada beberapa wanita.

Trimester kedua: Penurunan hormon, rasa lemas dan morning sickness berkurang, resiko keguguran berkurang, banyak wanita yang lebih mempunyai hasrat untuk melakukan hubungan seksual. Disini bisa didapatkan sensasi yang berbeda jika dilakukan hubungan seksual.

Trimester ketiga: Pada bulan terkahir ini sang wanita lebih fokus menjadi seorang ibu sehingga tidak sedikit wanita yang enggan melakukan hubungan seksual, apalagi fisik ibu sudah terlalu besar.

Perubahan apa yang terjadi pada waktu siklus respon seksual wanita?

Fase Eksitasi: Fase ini dimulai dari rangsangan fisik dan psikologis yang berlangsung selama beberapa menit atau beberapa jam. Terjadi ”flush” pada dada sehingga puting payudara terangkat/eversi dan payudara membesar. Uterus terangkat dan mulai terjadi proses lubrikasi vagina. Klitoris dan labia membengkak dan terjadi peningkatan denyut nadi serta tekanan darah. Sebagian besar otot menjadi tegang. Pada kehamilan, payudara bahkan menjadi lebih sensitive daripada biasanya, aliran darah juga sangat meningkat. Payudara yang sensitive ini bisa menstimulasi atau sebaliknya terasa menyakitkan pada wanita.

Fase Plateau: Payudara bertambah tegang dan klitoris terangkat serta lebih menonjol. Terjadi sekresi dari kelenjar Bartholini yang mengalir di dekat orofisium vagina. Terjadi perubahan uterus untuk mempermudah jalannya sperma. Pada kehamilan, perubahan yang terjadi pada vagina berbeda dari biasanya. Peningkatan aliran darah pada vagina menyebabkan rasa penuh. Beberapa dapat menikmati keadaan ini dan yang lainnya merasa tidak nyaman. Sekresi vagina dan lubrikasi vagina meningkat dan bau berubah. Beberapa merasa ’kepenuhan’ karena vagina terisi mukus dan meninggalkan ruangan yang sedikit untuk penis. Peningkatan darah ke serviks juga bisa menyebabkan pendarahan, penetrasi yang tidak terlalu dalam dapat mencegah hal ini. Jika terjadi pendarahan dan dicurigai berbahaya segera hubungi dokter untuk membedakan pendarahan tersebut berasal dari uterus atau bukan.

Fase Orgasme: Selama fase ini terjadi pelepasan tegangan seksual. Fase ini berpusat pada klitoris, vagina, dan uterus. Biasanya terjadi dalam 5-12 kontraksi yang bersifat sinkron dengan jeda waktu sekitar 1 detik. Sejumlah kontraksi pada awalnya bersifat sangat kuat dengan jeda waktu sangat singkat, peningkatan tekanan darah, denyut nadi dan frekuensi pernafasan mencapai puncaknya, dan biasanya disertai hilangnya tonus otot bergaris. Wanita dapat memperoleh orgasme ganda sebelum mencapai fase resolusi. Ingat, kontraksi ini berbeda dengan kontraksi kehamilan.

Fase Resolusi: Ukuran payudara dan puting susu berkurang, serta vagina, klitoris dan uterus kembali pada ukuran normal. ”Sex flush” menghilang dan nilai tekanan darah, frekuensi denyut nadi, serta pernafasan kembali normal.

Komunikasi selama kehamilan juga dapat mengalami perubahan. Setiap pasangan harus saling berusaha mengerti pasangannya. Jika wanita merasa nyaman atau tidak nyaman dengan seks yang dilakukan sebaiknya ia mengungkapkannya. Hal ini disebabkan oleh bertambah sensitifnya organ wanita pada masa kehamilan. Jika perangsangan organ menimbulkan rasa tidak nyaman jangan dipaksakan untuk dilakukan tetapi jika ternyatamenimbulkan rasa nyaman, rangsangan tersebut dapat dilanjutkan dan dinikmati.

Posisi seks yang aman:
- Posisi sendok: Posisi ini bisa jadi sangat intim. Wanita dan pria tidur pada satu sisi tubuh. Pria berada dibelakang wanita, keduanya menekuk tubuh seperti huruf C dan penis dimasukkan dari belakang.
- Posisi sisi sama sisi: Baik untuk kehamilan trimester akhir karena mampu mengontrol tekanan dan berat kandungan. Pria dan wanita tidur di sisinya masing-masing, saling berhadapan, kaki pria masuk dibawah kaki wanita ( kaki wanita bisa lurus atau ditekuk), penis dimasukkan dengan berbagai sudut. Variasi lainnya wanita tidur berbaring dan pria di salah satu sisi wanita. Letakkan kaki wanita lebih dekat kepada kaki pria. Sang pria bisa memasukkan penisnya dari belakang dan menyamping dan wajahnya masih bisa terlihat.
- Wanita diatas: Posisi yang memuaskan untuk trimester akhir. Yang penting kontrol agar penis tidak masuk terlalu dalam.
- Dari sisi tempat tidur: Wanita tidur disisi tempat tidur, dengan kaki menyentuh lantai. Pria berdiri disisi tempat tidur. Pada posisi ini, penis dapat dimasukkan jauh kedalam namun harus dengan pelan dan hati-hati.

Jika tidak nyaman dengan berbagai posisi diatas, carilah aktivitas seksual lain yang memungkinkan, seperti oral seks ataupun masturbasi berpasangan.
Read more ...

Penyakit kulit Urtikaria

Jumat, 01 Januari 2010


Urtikaria merupakan penyakit kulit yang sering dijumpai. Dapat terjadi secara akut maupun kronik, keadaan ini merupakan masalah untuk penderita maupun dokter. Walaupun patogenesis dan penyebab yang dicurigai telah ditemukan, ternyata pengobatan yang diberikan kadang tidak memberikan hasil seperti yang diharapkan.
DEFENISI
Urtika adalah edema setempat yang timbul mendadak dan hilang perlahan-lahan (Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin hal.35).
Urtika adalah penonjolan di atas permukaan kulit akibat edema setempat dan dapat hilang perlahan-lahan, misalnya pada dermatitis medikamentosa, dan gigitan serangga (Saripati Penyakit Kulit hal.3) .
Urtikaria ialah reaksi vaskuler di kulit akibat berbagai macam sebab, biaanya ditandai dengan edema setempat yang timbul dengan cepat dan menghilang secara perlahan, berwarna pucat dan kemerahan, ada peninggian pada permukaan kulit, dan dapat ditemukan halo di sekelilingnya. Keluhan subyektif biasanya berupa gatal, rasa tersengat atau tertusuk.
Angioedema adalah urtika yang mengenai lapisan kulit yang lebih dalam daripada dermis, bisa di submukosa atau subkutis. Dapat menyerang saluran nafas, saluran cerna, dan organ kardiovakular. (Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin hal.153).

SINONIM
Istilah lain yang digunakan untuk urtikaria yaitu : Hives, nettle rash, biduran, kaligata.

Urtikaria EPIDEMIOLOGI
Urtikaria dan angioedema sering dijumpai pada semua umur, orang dewasa lebih banyak mengalami urtikaria dibandingkan dengan usia muda. SHELDON (1951), menyatakan bahwa umur rata-rata penderita urtikaria ialah 35 tahun, jarang dijumpai pada umur kurang dari 10 tahun atau lebih dari 60 tahun.
Read more ...

Voucher iklan autosubmit iklan murah
Voucher iklan autosubmit iklan murah

Entri kesehatan ter-Populer