Sponsored

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Total Tayangan Halaman

Cegah kanker serviks dengan Vaksinasi

Jumat, 22 Oktober 2010

Kanker leher rahim atau yang dikenal dengan kanker serviks merupakan kanker yang sangat berbahaya bagi para wanita. Pada tahun 2006 saja di Amerika Serikat diperkirakan ada sekitar 9.710 kasus yang didiagnosa dan 3.700 di antaranya diperkirakan akan meninggal karena penyakit ini. Secara global, kanker serviks merupakan penyakit kanker nomor dua yang paling sering menyebabkan kematian pada wanita. Dengan jumlah yang terdiagnosa baru sekitar 510.000 kasus dan diperkirakan 288.000 akan meninggal.

Sekitar 70% dari kanker serviks ini disebabkan oleh human papilloma virus(HPV) tipe 16 dan 18. Selain menyebabkan kanker serviks, HPV tipe 16 dan 18 ini juga menyebabkan kanker anal (dubur), kanker vulva (bibir kemaluan wanita), vagina, penis dan saluran kemih. Informasi lebih lanjut mengenai kanker mulut rahim ini sendiri dapat dibaca pada direktori penyakit kami.

Sekarang telah dikembangkan dua macam vaksinasi untuk memberikan perlindungan ekstra terhadap HPV ini. Vaksin ini merupakan kapsul luar dari virus yang mati. Dengan pemberian vaksin ini diharapkan tubuh membentuk daya tahan terhadap virus hidup yang mungkin masuk nantinya sehingga mengurangi kejadian penyakit kelamin yang diakibatkan oleh HPV. Kedua macam vaksin itu yaitu Cervarix (GlaxoSmithKline) yang melindungi HPV tipe 16 dan 18, dan Gardasil (Merck & Co., Inc) yang melindungi HPV tipe 6, 11, 16, dan 18.

Mengapa Gardasil melindungi sampai empat tipe HPV?

Karena diharapkan dengan perlindungan empat tipe tersebut dapat mengurangi kejadian kutil yang lain pada alat kelamin dan mengurangi kejadian papillomatosis (semacam kutil) pada pangkal tenggorokan.

Bagaimana keberhasilan vaksinasi ini?

Hingga sekarang, penelitian menunjukkan keberhasilan vaksin ini masih dilaporkan 100% pada infeksi HPV tipe spesifik dan perubahan awal sebelum menjadi kanker.

Bagaimana keamanan vaksinasi ini?

Pada Gardasil maupun Cervarix hanya didapatkan sedikit masalah. Masalah yang terjadi selama penelitian berlangsung seperti kemerahan, nyeri dan bengkak pada daerah penyuntikan, demam, sakit kepala, pingsan, dan mual. Namun pada pemberian Gardasil pada ibu hamil atau yang hamil 30 hari setelah pemberian vaksinasi dilaporkan ada yang mengalami keguguran, lahir prematur, dan melahirkan bayi yang cacat. Cervarix menganjurkan agar tidak hamil hingga dua bulan setelah vaksinasi.

Berapa lama saya akan terlindung setelah pemberian vaksinasi ini?

Sampai saat ini belum ada angka yang pasti tentang masa perlindungan setelah pemberian vaksinasi ini dan masih terus dilakukan penelitian akan hal ini.

Berapa usia yang tepat untuk dilakukan vaksinasi?

Vaksinasi paling baik dilakukan sebelum paparan terhadap HPV ini dimulai, yaitu usia sebelum melakukan hubungan badan. Pada penelitian, peserta paling muda yang aman untuk menerima vaksinasi Gardasil ialah 16 tahun sedangkan pada Cervarix 15 tahun. Namun pada salah satu penelitian dilakukan juga pada wanita yang telah melakukan hubungan badan sebelumnya dan keberhasilannya masih menunjukkan 100%.

Bagaimana cara pemberian vaksin ini?

Pemberian Gardasil ialah dengan tiga kali penyuntikan pada lengan atas atau paha samping selama 6 bulan dengan interval waktu antara dosis pertama dengan dosis kedua selama 2 bulan, dan interval dosis kedua dengan dosis ketiga selama 4 bulan. Sedangkan pada Cervarix diberikan dengan interval waktu antara dosis pertama dengan dosis kedua selama 1 bulan, dan interval dosis kedua dengan dosis ketiga selama 5 bulan.

Bolehkah pria juga dilakukan vaksinasi?

Penelitian vaksinasi pada pria hanya ada pada Gardasil. Pemberian vaksinasi pada pria direkomendasikan guna mencegah kutil pada alat kelamin, menularkan infeksi yang dapat menyebabkan kutil maupun kanker pada partner seksual, mencegah kanker anal, penis, oral (mulut), kepala dan leher, dan papillomatosis pada saluran pernafasan.

 

Sumber : tanyadokteranda.com

Daftar Pustaka

Saslow D, Castle PE, Cox JT, Davey DD, Einstein MH, Ferris DG; American Cancer Society Guideline for Human Papillomavirus (HPV) Vaccine Use to Prevent Cervical Cancer and Its Precursors. CA Cancer J Clin; 2007;57:7-28.

GARDASIL Prescribing Information

CERVARIX Prescribing Information

Read more ...

Bahaya Kecanduan Pornografi pada Pria

Selasa, 12 Oktober 2010


VIVAnews – Selama ini sebagian pria menganggap kebiasaan menonton film porno merupakan hal wajar. Bahkan, tidak sedikit juga pria yang menganggap dengan menyaksikan film ini akan makin menambah referensi gaya bercinta.

Tapi, tunggu dulu. Menurut sebuah survei, pria yang kecanduan menonton adegan film porno bisa memunculkan dampak negatif, khususnya kepada pasangan, seperti dikutip dari Timesofindia.

Dampak yang muncul, antara lain, sebagian pria bisa memonopoli hubungan seksual. Pria bisa menganggap pasangannya pasti siap memenuhi semua keinginannya bercinta, seperti yang sering dia tonton dalam film porno. Pria yang sudah kecanduan menonton film erotis atau mengakses situs porno bisa menjadi kesal dan marah meledak-ledak ketika pasangan menolak untuk berperilaku layaknya bintang porno favoritnya.

Dampak negatif lainnya, pria yang ketagihan menonton film porno, dapat merasa sangat kecewa dengan kemampuannya seksual mereka sendiri. Mereka cenderung membandingkan performa seksualnya dengan aktor film porno yang punya kemampuan bercintanya hebat.

Tipe pria ini bisa merasa sangat tidak percaya diri saat bercinta dengan pasangan. Mereka bisa merasa seperti pecundang seksual dan selalu khawatir bila tidak mampu memuaskan pasangan.

Sebagian pria menganggap wanita selalu siap bercinta. Dalam film porno wanita sering menjadi objek dan bisa bercinta kapan saja. Hal itu bisa membuat pria yang kecanduan pornografi beranggapan, wanita bisa siap kapan saja untuk diajak bercinta. Padahal kenyataannya, wanita sangat dipengaruhi mood dan perasaan saat ingin bercinta. (pet)
Read more ...

Voucher iklan autosubmit iklan murah
Voucher iklan autosubmit iklan murah

Entri kesehatan ter-Populer