Sponsored

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Total Tayangan Halaman

Bahaya Keputihan Bagi Wanita, Ibu Hamil dan Janin

Minggu, 08 Maret 2015

Ketika anda merasakan tidak nyaman di area "Miss.V" sampai membuat anda sering merasakan gatal, panas dan sakit diseputaran "Miss.V" , anda mungkin sedang mengalami gangguan kewanitaan yang terinfeksi jamur, parasit, bakteri atau virus (keputihan). Keputihan dialami oleh sekitar 50% wanita di dunia dalam hidupnya. Meskipun anda tidak sendiri akan tetapi keputihan abnormal membutuhkan penanggulangan yang serius.
Keputihan yang memerlukan penanganan serius (abnormal) dapat diketahui dengan ciri-ciri keluarnya cairan yang disertai dengan bau tidak sedap, cairan berwarna kehijauan atau kecoklatan, rasa gatal yang berlebih, sakit ketika anda akan buang air kencing. Bahaya Keputihan Bagi Wanita Bagi sebagian wanita keputihan dianggap hal yang sepele apalagi ketika wanita mengalami keputihan yang cenderung ke arah bahaya (abnormal) segan memeriksakan diri ke dokter. Padahal jika anda ketahui bahaya keputihan yang dibiarkan tanpa penanggulangan akan mengakibatkan gangguan kesehatan.
Bahaya keputihan untuk wanita adalah :
1. Sakit buang air kencing Keputihan yang terinfeksi kuman akan mengakibatkan sakit ketika anda buang air kencing.
2. Gangguan aktivitas seksual Keputihan yang dibiarkan tanpa pengobatan akan mengganggu hubungan seksual karena adanya lendir yang merupakan cairan lubrikasi wanita yang berlebih dan membuat tidak nyaman saat penetrasi.
3. Perkembangan infeksi Keputihan akibat infeksi akan mempuruk keadaan apalagi jika berkembang secara normal dan wanita tidak memiliki ketahanan tubuh yang kuat. Misalnya ketika siklus haid, tingkat pH pada Miss.V meningkat yang disebabkan aliran darah sehingga sel ragi tidak tumbuh dalam lingkungan pH tinggi.
Bahaya Keputihan Bagi Ibu Hamil Keputihan yang bersifat normal pada ibu hamil tidak akan menyebabkan bahaya, yaitu adanya ciri-ciri tidak berbau dan tidak membuat gatal. Ibu hamil akan mengalami keputihan hingga akhir menjelang persalinan. Pada masa akhir kehamilan keputihan semakin meningkat karena infeksi jamur semakin berat terjadi. Umumnya keputihan pada ibu hamil terinfeksi karena jamur candida sp.

Adapun bahaya keputihan untuk ibu hamil yaitu :
1. Kelahiran prematur Keputihan yang ditandai dengan munculnya cairan yang lebih kental, berbau amis dan rasa gatal yang memicu iritasi pada vulva. Keputihan pada ibu hamil jenis ini akan mengakibatan nyeri saat bersenggama. Adapun penyebab keputihan adalah mikroorganisme yaitu candida albicans.Jika dibiarkan tanpa pengobatan akan menyebabkan kelahiran prematur.
2. Ketuban pecah sebelum waktunya Munculnya cairan yang ditandai dengan berwarna kekuningan, berbau amis dan ketika muncul rasa gatal. Keputihan ini disebut vaginosis bakterialis yang menyebabkan ketuban pecah sebelum waktunya.
3. Berat badan bayi rendah Keputihan yang berupa iritasu di area genital dengan timbulnya rasa panas dan gatal. Pada keadaan yang parah akan mengakibatkan nyeri pada daerah vulva dan paha, perineum dan saat senggama. Penyebab keputihan ini adalah protozoa trichmonas vaginalis yang ditularkan melalui hubungan seksual. Berdampak pada ibu hamil yaitu adanya bahaya kelahiran bayi yang beratnya rendah.

Bahaya Keputihan Bagi Bayi
Siapa bilang keputihan hanya terjadi pada wanita dewasa dan ibu hamil . Bayi dan balita juga mengalami keputihan pemicunya adalah hormon dan infeksi. Pemakaian minyak dan bedak yang berlebihan di area kemaluan bayi menyebabkan timbulnya infeksi. Sama seperti keputihan pada wanita jika keputihan bayi tidak berbau dan tidak gatal maka dikategorikan aman. Akan tetapi jika bayi mengeluh kesakitan, kemerahan di vulva, menangis ketika buang air kencing maka waspadai. Segera konsultasikan kepada dokter sehingga pengobatan dilakukan sedini mungkin. Jika tidak diobati akan menyebabkan peradangan ke arah rahim, air tuba dll.
Sumber : bidanku.com
Read more ...

Tips Mempercepat Janin Masuk ke Rongga Panggul

Usia kehamilan Anda sudah memasuki minggu ke 35, Mam? Pada usia kehamilan ini, diharapkan si Kecil sudah siap dilahirkan dengan posisi kepala di bawah dan sudah masuk ke rongga panggul. Nah, itu artinya tidak lama lagi Anda akan menghadapi proses persalinan. Namun, bagaimana jika kepala bayi sudah di posisi bawah, tapi belum juga masuk ke rongga panggul? Jangan cemas Mam, di bawah ini ada beberapa tips mengatasinya:

- Rajin berolahraga
  • Lakukanlah gerakan jongkok-berdiri secara rutin setiap pagi dan sore dengan berpegangan di tempat tidur atau benda yang kuat menahan beban badan. Lakukan gerakan ini sebanyak 5–8 hitungan ya, Mam.
  • Lakukanlah olahraga jalan kaki untuk mendukung gerakan bayi masuk rongga panggul. Sediakan waktu selama 20–30 menit setiap hari untuk berjalan kaki.
  • Ikutilah kelas senam hamil, yoga, atau pilates. Instruktur senam pasti akan membimbing Anda melakukan gerakan untuk membantu mendorong bayi masuk rongga panggul. Misalnya, Anda bisa mencoba gerakan duduk bersila dengan kedua telapak kaki menyatu (gaya yoga) atau duduk di atas pilates dengan mengoyang-goyangkan pinggul (gaya pilates) .
- Sering nungging
  • Lakukanlah posisi nungging untuk memutar posisi kepala janin, bahkan hingga masuk panggul. Atur posisi nungging dengan dada menempel pada matras atau kasur, miringkan wajah, dan lebarkan kaki. Lakukan posisi ini sebanyak 2x sehari selama 10–15 menit.
  • Lakukan kegiatan mengepel lantai dengan banyak jongkok dan mengangkat ember (yang tidak terlalu berat) bisa juga mempercepat si Kecil masuk rongga panggul.
  • Lakukan gerakan sujud dalam salat. Gerakan ini juga bermanfaat agar posisi si Kecil masuk ke rongga panggul. Anda bisa memperlama gerakan sujud ini ketika salat.
- Mengajak bicara
Komunikasi yang terjalin antara Anda dengan si Kecil di dalam kandungan diyakini dapat mempererat ikatan batin antara orangtua dan anak. Karena itu, Anda bisa meminta bayi Anda untuk masuk ke rongga panggul sebagai jalan lahirnya. Cobalah untuk berbicara dengan si Kecil ya, Mam, sambil mengelus perut Anda, seperti “Ayo Sayang, bantuin Mama cari jalan lahir ya biar kamu cepat lahir dengan normal nanti”.

Guna mengetahui kondisi bayi sudah masuk panggul atau belum, Anda perlu melakukan pemeriksaan USG. Bahkan, dengan meraba perut Anda pun biasanya dokter atau bidan sudah bisa mengetahui hal tersebut. Nah, Anda sendiri perlu mengetahui tanda-tanda yang dapat Anda rasakan ketika bayi Anda sudah masuk panggul, seperti:
  • tidak nyaman pada bagian panggul bawah
  • semakin sering buang air kecil
  • susah buang air besar
Persalinan normal ditandai dengan sudah masuknya kepala bayi ke dalam rongga panggul. Jika usia kehamilan Anda sudah 35 minggu, segera periksakan kondisi bayi untuk mengetahui kesiapannya masuk ke jalan lahir. Tips di atas dapat Anda lakukan untuk mempercepat posisi bayi masuk ke jalan lahir. Semoga bermanfaat.
Sumber: ibudanmama.com
Read more ...

Voucher iklan autosubmit iklan murah
Voucher iklan autosubmit iklan murah

Entri kesehatan ter-Populer